Meningkatnya karbon emisi yang dilepaskan ke atmosfer bumi ini membuat kita harus beralih dari gedung biasa kepada green building. Pelepasan karbon emisi dapat berdampak pada lingkungan, termasuk pada bangunan yang dihasilkan dan digunakan oleh manusia. Green building berfokus pada mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari bangunan, mulai dari pembangunan hingga pengoperasian.
Green building, atau yang juga dikenal sebagai bangunan berkelanjutan (sustainable building), mengacu pada praktik merancang, membangun, dan mengoperasikan bangunan dengan cara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan hemat sumber daya. Green building dirancang untuk meminimalkan dampaknya terhadap lingkungan dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan penghuninya.
Green building dapat mengurangi emisi karbon melalui penggunaan bahan bangunan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, seperti bahan daur ulang, penggunaan bahan bangunan yang lebih sedikit, dan penggunaan bahan bangunan yang memerlukan energi rendah dalam produksinya. Selain itu, green building juga melibatkan penggunaan sumber energi alternatif, seperti tenaga surya atau tenaga angin, untuk menghasilkan listrik, serta penggunaan sistem tata udara yang efisien untuk mengurangi kebutuhan untuk pendingin ruangan dan pemanas.
Green building juga dapat membantu mengurangi dampak lingkungan yang merusak, seperti penggunaan tanah yang berlebihan, yang dapat mengurangi penghijauan dan mengurangi kemampuan tanah untuk menyerap karbon dioksida.
The Rimba Raya Biodiversity Reserve Project atau Proyek Cagar Alam Rimba Raya adalah proyek REDD+ (Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan) yang berlokasi di Kalimantan Tengah, Indonesia. Proyek ini mencakup area seluas sekitar 64.500 hektar hutan rawa gambut tropis, yang merupakan salah satu ekosistem paling padat karbon di bumi.
Proyek Rimba Raya bertujuan untuk melindungi hutan dari deforestasi dan degradasi, sehingga dapat mencegah terlepasnya sejumlah besar karbon dioksida ke atmosfer. Proyek ini juga diharapkan dapat mencegah kontribusi karbon dioksida terhadap perubahan iklim serta mencegah dampak yang merusak keanekaragaman hayati dan masyarakat setempat akibat emisi karbon.
Proyek ini menggunakan pendekatan konservasi berbasis pasar, yang melibatkan penjualan kredit karbon kepada perusahaan dan individu yang ingin mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan. Pembelian kredit karbon berarti para pembeli ini secara efektif berinvestasi dalam perlindungan hutan dan mendukung mata pencaharian masyarakat lokal yang bergantung pada hutan.
Mapei mempromosikan total penyeimbangan sisa emisi CO2 selama siklus hidup produk-produknya dengan memperoleh kredit lingkungan bersertifikat untuk mendukung implementasi proyek energi terbarukan. Sejak tahun 2012, Mapei telah mengimbangi lebih dari 80.000 ton CO2 yang berkaitan dengan produksi produk perekat keramik Keraflex Maxi S1 Zero di Italia dengan memperoleh kredit lingkungan bersertifikat. Pada tahun 2023, Mapei melahirkan lini baru produk keramik yang sepenuhnya mengimbangi emisi CO2.
Mapei berhasil mencapai produk bahan bangunan yang berdampak nol (zero impact) terhadap perubahan iklim. Melalui metodologi Life Cycle Assessment (LCA), diverifikasi dan disertifikasi dengan EPD, Mapei mengakuisisi kredit karbon bersertifikat untuk mengganti karbon yang dihasilkan selama proses produksi produk. Dengan demikian, Mapei mendukung proyek-proyek energi terbarukan dan perlindungan hutan, khususnya proyek Rimba Raya di Indonesia.
Mapei berkomitmen pada kelestarian bumi, manusia dan keanekaragaman hayati. Yuk pilih produk bangunan sustainable dan ramah lingkungan untuk semua proyek Anda bersama Mapei.
Kunjungi mapei.co.id untuk proyek green building lainnya!
Comments
Load more comments